Ahmadun Yosi Herfanda atau juga ditulis Ahmadun Y. Herfanda atauAhmadun YH (lahir di Kaliwungu, Kendal, 17 Januari 1958) adalah seorang penulis puisi, cerpen, dan esei dari Indonesia.Ahmadun dikenal sebagai sastrawan Indonesia yang banyak menulis esei sastradan sajak sufistik.Namun, penyair Indonesia dari generasi 1980-an ini juga banyak menulis sajak-sajak sosial-religius. Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta, tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, eseis, dan kritikus sastra dimasukkan Korrie ke dalam Angkatan 2000, termasuk mereka yang sudah mulai menulis sejak 1980-an, seperti Afrizal Malna, Ahmadun Yosi Herfanda dan Seno Gumira Ajidarma Ciri angkatan ini adalah karya sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun 1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya, Sastra. Sebuah buku tebal tentang Angkatan 2000 yang disusunnya diterbitkan oleh Gramedia, Jakarta pada tahun 2002. Seratus lebih penyair, cerpenis, novelis, Maka, di antara karya-karya yang konvensional yang terbit tahun 1970-an, tidak sedikit pula yang memperlihatkan semangat kebebasan itu yang diejawantahkan dalam bentuk karya-karya eksperimental. Sementara itu, nama-nama yang oleh H.B. Jassin dimasukkan ke dalam Angkatan 66, dalam tahun 1970-an itu, justru makin memperlihatkan kematangannya. Para sastrawan yang termasuk dalam Angkatan '70 di antaranya yakni: 1. Iwan Simatupang. Iwan Simatupang merupakan salah satu tokoh penting sastra Indonesia dari Angkatan '70. Pemilik nama lengkap Iwan Martua Dongan Simatupang ini lahir di Sibolga pada 18 Januari 1928. Saya akan meminjam dalil Teew perkara pohon sastra yang menyertakan karya sastra, kritik sastra, dan teori sastra. Mungkin, asumsi mendasar tulisan ini adalah mencoba memahami tegangan antara konvensi dan inovasi dalam kesastraan pasca-Angkatan 2000 dari sebuah karya buku kumpulan puisi Yudistira ANM Massardi berjudul Jangan Lupa Bercinta. .

kumpulan puisi angkatan 2000